Tersadar
Hari-hari terakhir
Aku, berulang berteriak
Hingga kuingin, dunia mendengar
Tersadar
Bahwa teriakanku sia-sia
Ia hanya tertelan kehampaan
Dalam tingginya angan-angan
Tersadar
Bukan maksud mengabaikan kebaikan
Bukan maksud menolak cinta
Yang teman-temanku tawarkan
Tersadar
Bahwa cinta itu ada di sini
Di hatiku
Bergemuruh di dalam dadaku
Tersimpan rapat di bawah tulang rusukku
Berdegup bersamaan jantungku
Bersiap menanti sapaanku
Bersiap menemani hari-hari kelamku
Bersiap menghibur saat lara menerkamku
Tersadar
Bahwa ia tak pernah pergi
Hanya aku yang berlari
Menjauh dan berbalik
Tersadar
Bahwa Engkau tak pernah jauh dariku
Dekat, melebihi urat leherku
Tempatku kembali, wahai Alloh Tuhanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar