Memanas
Mengaca
Mengasin
Dan, melicin
Oh, andai mataku tak pernah membaca
Andai telingaku tak pernah menangkap
Andai hatiku tak pernah terbius
Dan andai kepalaku tak pernah menggelembung
Aku membencinya
Sangat
Sangat
Dan, sangat membencinya
Berharap jari-jari ini merancak-rancak
Dengan belati bermata ganda
Membuatnya binasa
Sirna dari keduniaan manusia
Namun, ia datang tanpa diminta
Pergi tanpa diusir
Hinggap tanpa diundang
Lalu terbang sesenang hati
Sekarang, kau membinasakanku
Meluluhlantakkan kepercayaanku
Menipiskan tekadku
Dan menggerus kesucianku
Karena itu sifat sejatimu
Maka, jangan pernah menghampiriku
Membuai dengan rayuan semu
Karena aku memilih menjauh
Menutup segenap celah
Memerisai kuat
Wahai senandung
Yang mengotori kalbu
bila dunia telah melenakan, maka tiada jalan lain selain melakukan rangkaian tazkiyatun nafs untuk memulihkan kemurniannya....
BalasHapus