Jumat, 04 Maret 2011

Senandung


Memanas
Mengaca
Mengasin
Dan, melicin

Oh, andai mataku tak pernah membaca
Andai telingaku tak pernah menangkap
Andai hatiku tak pernah terbius
Dan andai kepalaku tak pernah menggelembung

Aku membencinya
Sangat
Sangat
Dan, sangat membencinya

Berharap jari-jari ini merancak-rancak
Dengan belati bermata ganda
Membuatnya binasa
Sirna dari keduniaan manusia

Namun, ia datang tanpa diminta
Pergi tanpa diusir
Hinggap tanpa diundang
Lalu terbang sesenang hati

Sekarang, kau membinasakanku
Meluluhlantakkan kepercayaanku
Menipiskan tekadku
Dan menggerus kesucianku
Karena itu sifat sejatimu

Maka, jangan pernah menghampiriku
Membuai dengan rayuan semu
Karena aku memilih menjauh
Menutup segenap celah
Memerisai kuat
Wahai senandung 
Yang mengotori kalbu

1 komentar:

  1. bila dunia telah melenakan, maka tiada jalan lain selain melakukan rangkaian tazkiyatun nafs untuk memulihkan kemurniannya....

    BalasHapus